HauffMen Men's Care

Dampak Konstruksi Gender Bagi Pria, Bikin Terbatas Merawat Diri?

Kata-kata seperti, “Biar apaan skinkeran? Biar glowing kayak cewek?” atau “Duh incess lagi dandan nih,” dari orang lain saat para pria berusaha merawat diri bisa menjadi pukulan cukup telak bagi rasa percaya diri. Bisa jadi esok harinya pria jadi enggan tampak menggunakan produk perawatan dirinya di depan umum. Bagi yang belum tahu, inilah salah satu stereotipe yang masih melekat sampai saat ini sebagai dampak konstruksi gender. 

Konstruksi gender ialah suatu susunan tak kasat mata yang ada di masyarakat, membedakan antara gender maskulin dan feminin. Kalau biasanya gender erat dengan jenis kelamin, nyatanya tidak begitu. Gender lebih mengacu kepada perilaku atau peran sosial dan budaya yang ditampilkan dalam diri seseorang.

Dampak konstruksi gender bagi pria, belum banyak disadari

Sejak kecil mungkin kita selalu ditanamkan bagaimana pria harus perkasa, kuat, dan tidak boleh cengeng. Di sisi lain, cewek cenderung diajarkan untuk bersifat lemah lembut dan keibuan. Nyatanya sifat ini bisa dipertukarkan sesuai porsinya, bahwa pria boleh bersifat lembut dan cewek bersifat tegas. Kalau selama ini kita sudah sering mendengar soal dampak konstruksi gender yang membuat wanita tidak mendapatkan haknya, ada juga dampak langsungnya bagi pria yang sering terlupa.

Dipandang lemah saat melakukan perawatan diri, bahkan menjadi korban ‘bully’ adalah salah satu contoh dampak konstruksi gender bagi pria. Padahal kalau mau dibandingkan, berbagai basic life skill seperti memasak, membersihkan rumah, maupun merawat diri adalah penting untuk bisa dilakukan semua orang apapun jenis kelaminnya.

Dampak Konstruksi Gender Bagi pria, Bikin Terbatas Merawat Diri
Sumber: pexels.com/Andrea Piacquadiao

Mengapa merawat diri penting?
Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi? Bukankah begitu? Tapi dalam kenyataannya entah kenapa pria seperti menyalahi kodrat kalau terlihat sedang melakukan kegiatan paling mendasar seperti memasak dan merawat diri. Ketika seseorang, atau dalam kasus ini para pria, berusaha menyeberangi standar perilaku yang ‘seharusnya’ maka perlu siap-siap termakan bisikan dan omongan kurang baik orang-orang. Sebelum terlalu pusing mendengarkan kata-kata orang lain, kita perlu tahu alasan dasar merawat diri itu penting untuk siapa saja terlepas gendernya berikut ini:

Demi penampilan tetap menarik
Merawat diri sebenarnya membantu seseorang merasa lebih baik terhadap diri sendiri. Orang lain pun akan melihat kita dengan senang hati. Tentunya kita juga senang bukan, berinteraksi dengan orang yang berpenampilan rapi dan bersih? Belum lagi beberapa perusahaan/tempat kerja menjadikan penampilan baik sebagai syarat penerimaan calon pekerja. Aura tenang dan nyaman akan membawa diri lebih bahagia dalam menjalani hari serta bertemu orang lain.

Dampak Konstruksi Gender Bagi pria, Bikin Terbatas Merawat Diri
Sumber: unsplash.com/Ruthson Zimmerman

Demi kesehatan tetap terjaga
Ibarat investasi, merawat diri juga sebenarnya bentuk penghargaan kita dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Walau jenis kulit normal dan tidak ada masalah, tetap ada faktor lingkungan seperti polusi dan sinar matahari, disertai berbagai faktor internal seperti stres, pola tidur, dan pola makan tidak sehat. Kita tidak bisa membiarkan kulit sebagai bagian terluar tubuh terpapar hal tersebut terus menerus kalau tidak mau mengalami masalah.

Dampak Konstruksi Gender Bagi pria, Bikin Terbatas Merawat Diri
Sumber: unsplash.com/Mathilde Langevine

Demi meningkatkan rasa percaya diri
Di balik paras mempesona para artis atau influencer, ada serangkaian perawatan yang harus dijalani, baik pada pagi hari ataupun malam sebelum tidur. Semuanya saling melengkapi, saat merawat diri sudah dilakukan kita bisa mendapatkan penampilan yang baik dan jadi tetap sehat, maka kita juga bisa jadi lebih percaya diri ke manapun pergi. Rasa percaya diri ini akan menumbuhkan jiwa pemimpin dan pengambilan keputusan yang baik juga, kehidupan sosial atau karier pun akan semakin cemerlang.

Pada dasarnya dampak konstruksi gender membawa stereotipe bagi masing-masing gender dan sudah saatnya berubah. Lagipula, hal seperti merawat diri ialah tentang tujuan apa yang ingin didapatkan, bukan sekedar siapa yang mengerjakan. Kemajuan teknologi serta tuntutan kehidupan sosial mengharuskan semua orang harus bisa mencapai versi terbaik diri tanpa harus lagi dibatasi.

Source:
https://www.who.int/health-topics/gender
https://www.whiteboardjournal.com/column/membebaskan-diri-dari-kekangan-maskulinitas/
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/181123/merawat-tubuh-itu-penting-ini-tiga-alasan-utamanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.